EX-POSE.NET, DEMAK || Terkait pemberitaan di media dan juga di medsos yang lagi viral saat ini, yang melibatkan oknum anggota DPRD di Kabupaten Demak, yang diduga menganiaya seorang ulama di Desa Bulusari Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, pihak Muthohar mengelak apa yang dituduhkan kepadanya adalah tidak benar, Anggota DPRD Demak dan juga pengusaha hiburan Diana Ria itu, kemudian mengklarifikasi kepada awak media di Reinz Cafe pada hari ini Kamis,20/10/2022.
Muthohar dalam jumpa pers mengatakan bahwa dia tidak pernah dan bermaksud menyakiti sahid,itu semua karena tidak kesengajaan.
Saya tidak pernah melakukan penganiayaan terhadap Pak Sahid, kalau terkait luka di bagian hidungnya, itu tidak ada kesengajaan dan memang saya kurang begitu tahu, mungkin akibat benturan kepala yang tidak saya sengaja. Kemungkinan luka itu akibat terkena topi yang saya pakai, waktu kita sama-sama mau mengambil hpnya Pak Sahid yang terjatuh”, jelasnya.
Padahal kejadiannya tidak ada 3 menit, kalau saya memukul, pasti wajahnya bengkak dan membiru, intinya memang tidak ada penganiayaan, dan itu semua tidak ada unsur kesengajaan”, ujarnya.
Menurut saksi Ngatman, “Waktu itu hp Pak Sahid terjatuh dan Pak Muthohar bermaksud mengambilkan hp tersebut, kebetulan Pak Sahid juga bermaksud mengambilnya, sehingga terjadi benturan dan bagian hidung Pak Sahid terkena ujung topinya Pak Muthohar”, ungkapnya.
Saksi lain Afif juga mengatakan, “Sebenarnya pada waktu kejadian, lukanya pak Sahid tidak seperti itu, maksudnya tidak seperti di foto yang diviralkan. Akan tetapi kenapa didalam fotonya sekarang seperti itu, padahal waktu itu tidak berdarah, setahu saya cuma lecet kecil saja”.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bahwa anggota DPRD Kabupaten Demak yang bernama Muthohar pada Minggu (16/10) dilaporkan ke Polres Demak oleh Sahid. Ia di tuding telah melakukan kekerasan fisik, sehingga korban bernama Sahid (63) warga Bulusari saat itu mengalami luka-luka dibagian wajah.
Kronologi kejadiannya, pada Minggu pagi sedang dilakukannya pemungutan suara Pilkades di Desa Bulusari Kecamatan Sayung, Muthohar yang pada waktu itu terlihat sedang membagi-bagikan uang kepada warga setempat terlihat oleh Sahid yang kebetulan saat itu sedang melintas di jalan tersebut. Mungkin karena tertarik maka Sahid mengambil hp lalu merekamnya.
Muthohar yang melihatnya sempat emosi dan marah-marah sehingga terjadilah kejadian yang diduga penganiayaan.
Mungkin Muthohar kesal, karena kegiatannya di rekam sehingga dianya emosi, seketika itu sambil berlari, kepala Muthohar dibenturkan dengan kepala Sahid, sehingga Sahid terpental hingga terlihat darah mengucur di bagian muka sahid.
Dalam kondisi korban tak berdaya, Sahid saat itu langsung ditolong oleh warga kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sunan Kalijaga Demak, untuk menjalani pengobatan dan perawatan. Terlihat luka di sekitar hidung korban dan bengkak di bagian wajah.
Namun dalam jumpa pers kemarin siang di Reinz Cafe yang dihadiri sejumlah awak media, Muthohar menjelaskan dengan detail hal ikhwal kejadiannya, bahwa diduga korban yang saat itu tidak berdaya dan di tolong banyak orang tidak benar sengaja membuat opini adanya tindakan penganiayaan, karena pada saat itu Sahid masih bisa jalan kesana kemari lalu bertemu saudara Nurul untuk diantar periksa ke dokter dan membuat pengaduan ke Polres Demak,”
Sangat di sayangkan kenapa kalau ada insiden yang dilaporkan Sahid ke Polres Demak, tidak konfirmasi dulu lapor kepada pihak keamanan yang di lapangan bukankah di situ ada bapak polisi dan bapak TNI sebagai panwas di lapangan” ujarnya.
Pihak keamanan yang ada itu kan juga resmi dari Polres serta difungsikan sebagai pihak keamanan di Lapangan Desa Bululusari, imbuhnya. (Sutarso)