UKW di Bengkulu, Ketum SMSI Sebut KEJ Perlu Di perkenalkan ke Masyarakat
Ex-Pose.net, Bengkulu – Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus menyatakan, melihat perkembangan kegiatan pembuatan konten media sosial. Dan media pers yang begitu marak di tengah masyarakat.
“Dalam hal ini Kode Etik Jurnalistik (KEJ) biasanya di baca kalangan wartawan sebaiknya di perkenalkan. Kepada masyarakat secara intensif dan meluas,” ujarnya dalam acara pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) mandiri. Yang di selenggarakan oleh Lembaga Uji UKW Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) Jakarta. Di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi Bengkulu di Kota Bengkulu, Sabtu (18/3/2023).
“Pengenalan KEJ bisa di lakukan lewat sekolah-sekolah. Ketika perayaan Hari Pers Nasional (HPN) setiap 9 Februari. Sebaiknya di adakan upacara HPN di sekolah-sekolah,” ujar Firdaus.
Saat itulah di bacakan KEJ di dengar oleh semua pelajar dan para guru. Pelajar adalah bagian dari masyarakat yang tumbuh di tengah keluarga. Merekalah generasi baru yang di harapkan mampu menerima informasi dengan kritis dan paham tentang pers.
“Tujuan memperkenalkan KEJ supaya masyarakat dapat membedakan informasi hasil kerja jurnalistik. Informasi medsos yang kadang-kadang semua di anggap benar. Selain itu masyarakat supaya mampu mengontrol dan mengawasi cara kerja wartawan,” kata Firdaus.
Pelaksanaan UKW mandiri angkatan 2 dan 3 tersebut bekerjasama dengan SMSI Bengkulu. Di ikuti oleh 86 wartawan yang sebagian besar bekerja pada perusahaan pers siber, anggota SMSI.
Sementara itu, menurut Ketua SMSI Provinsi Bengkulu Wibowo Susilo, para peserta UKW ini hasil seleksi dari lembaga uji. Dari 125 calon peserta tersaring 86 peserta UKW. Mereka berasal dari 10 kabupaten/kota di Bengkulu.
“Program ini merupakan program tahunan SMSI Bengkulu dalam rangka meningkatkan kualitas wartawan media siber. UKW ini juga di ikuti wartawan dari berbagai media, tidak hanya dari anggota SMSI. Tapi juga dari berbagai asosiasi organisasi pers lainnya,” jelas Wibowo Susilo.
Hadir dalam UKW ini antara lain Dekan FIKOM Universitas Prof Dr Moestopo (Bergama) HM Saifullah, MSi. Dan Asisten II Setda Bengkulu Fahriza Razie yang mewakili gubernur membuka UKW. Serta Ketua SMSI Bengkulu Wibowo Susilo, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu Marsal Abadi.
Dekan FIKOM Saifullah dalam sambutannya juga menyampaikan pentingnya penyelenggaraan UKW. Yang di dalamnya terdapat mata uji KEJ dan hukum terkait pers. Serta pedoman-pedoman pemberitaan yang harus di patuhi oleh wartawan.
“Bagi kami penyelenggaraan UKW adalah wajib. Kami bekerja sama dengan SMSI sejak 2019, sudah banyak yang kami uji,” ujar Saifullah yang juga ketua lembaga Uji UKW Fikom Universitas Prof Dr Moestopo.
Kesempatan yang sama, Asisten II Setda Bengkulu Fahriza Razie mengatakan, dalam mewujudkan Bengkulu Maju, Sejahtera dan hebat di butuhkan sumber daya manusia yang handal. Berdaya saing tinggi dan memiliki kompetensi yang di butuhkan.
“Terutama yang kritis, komunikatif maupun kreatif. Sehingga sertifikat kompetensi wartawan merupakan keharusan untuk di miliki bagi para jurnalis,” kata Fahriz.
UKW di Bengkulu menghadirkan penguji-penguji yang handal dan mempunyai reputasi baik di bidang masing-masing
Mereka berasal dari kalangan akademisi yang berpengalaman sebagai wartawan. Baik media dalam negeri maupun luar negeri, serta penguji dari praktisi wartawan.
Mereka antara lain praktisi, wartawan Kompas 1989-2018 Mohammad Nasir dan Ismet Rauf (praktisi, wartawan LKBN Antara 1967- 2002 Ismet Rauf. Akademisi dan praktisi wartawan Tempo 2001- 2017 Drs Lestantya R Baskoro, SH, MH, akademisi yang pernah bekerja di media The Jakarta Post dan Asahi Shimbun Dr Wahyudi M. Pratopo, MSi. Serta akademisi dan praktisi Dr Retno Intani ZA, MSc, praktisi Firdaus dan Jon Heri serta Akademis Dwi Ajeng Widyarini, MSi.
Editor : Rieke
Berita Lain : SMSI Tolak Rancangan Peraturan Perpres Publisher Right
UKW / Danakirtimedia