banner 728x90

Viral, Anggota DPRD Provinsi Kepri di Duga Bungkam di Kritik, SAS Nilai Bobby Jayanto Seperti Harimau Tanpa Taring

EX-POSE.NET, KEPRI || Kota Tanjungpinang Bobby Jayanto tokoh masyarakat dan Anggota DPRD Provinsi Kepri, melihat BUMD Tanjungpinang tidak mampu mengelola pasar dengan baik sehingga pedagang di sana sepi pengunjung.

Polemik yang akhir ini terjadi antara BUMD dan Anggota DPRD Provinsi Kepri hingga saat ini belum ada akhirnya.

Diduga, tokoh masyarakat Bobby Jayanto meminta Direksi BUMD Kota Tanjungpinang diganti, karena tidak profesional dalam bertugas.

Anggota DPRD Provinsi Kepri Bobby Jayanto, pemko tidak punya SDM yang profesional sebaiknya urusan pasar di swastakan saja.

Bisa melalui tender untuk pengusaha yang berminat mengelola Pasar BUMD dan jelas angkanya untuk sebagai penerima PAD setiap tahun.

Rapat Pemko Tanjungpinang yang dihadiri, Pejabat Disperindag, Bagian Ekonomi, Dinas PUPR, BUMD dan Walikota Tanjungpinang, di Kantor Disperindag, terungkaplah adanya mafia lapak yang membuat pedagang menjerit.

Pernyataan ini kemudian ditanggapi Fahmi Direktur Utama BUMD bahwasannya pasar tradisional kita khususnya di pasar KUD itu sudah tidak layak lagi dan terjadi keretakan diakibatkan karena usia bangunan sudah tiga puluh sampai empat puluh tahun.

“Pasar sudah tidak respentatif untuk di huni para pedagang”.

Fahmi tanyakan, apa Tokoh Masyarakat Bobby Jayanto mengetahui, Pasar KUD tersebut dengan kondisi yang sudah buruk ? Apalagi ditambah dengan sempitnya akses jalan keluar masuk di Pasar KUD.” ujarnya.

BACA JUGA :  Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Polresta Tanjungpinang Gelar Binrohtal

Ini penjelasan Direktur Utama BUMD Fahmi, ada program untuk revitalisasi menjadikan pasar tradisional yang berstandar SNI, baru kita promo untuk bagaimana meramaikan diobjek tersebut dan bukan seperti sekarang ini.”jelasnya.

Direktur Utama BUMD Fahmi jangan menutup mata dan telinga kalau melihat bangunan tua ini seperti banyak yang rusak meja, lantai, hanya semen doang dan juga dibawahnya banyak sampah serta binatang buas (Biyawak) yang bersangkar dibawah tersebut.” bebernya.

Menurut Direktur Utama BUMD Fahmi, profesional atau tidaknya pengelolaan pasar di KUD tersebut, sekarang dilihat dulu kondisi bangunan yang sudah tua dan tidak layak, terangnya.

Fahmi, “Bilang pak bobby pengelola itu ke swasta saja, maka akan terjadi seperti contoh Pasar Bintan Center yang harga sewanya cukup fantastis membuat para pedagang mengeluh dan menjerit, apakah itu dikategorikan membantu masyarakat ??” tegas Fahmi.

Kata Fahmi, “Bapak selaku Anggota Dewan Provinsi harus memikirkan macam mana pembangunan khususnya pasar atau tempat-tempat strategis lainnya untuk dapat dirasakan masyarakat Kota Tanjungpinang.” pungkasnya.

Menanggapi polemik yang dilakukan antara BUMD dan Bobby Jayanto, direspon langsung Ketua Laskar Lembaga Adat Kesultanan Riau – Lingga Kota Tanjungpinang, Said Ahmad Syukri, Sabtu (10/09/2022).

BACA JUGA :  Bersama Forkopimda, Kapolres Bogor  Gelar Ziarah di Pondok Rajeg, ini Kata Kapolres

Said Ahmad Syukri alias SAS Joni menilai Bobby bungkam ketika ditanyai maksud dan tujuan meminta Dirut BUMD Kota Tanjungpinang untuk mundur karena dianggap gagal mengelola BUMD.

Kenapa Bobby bungkam ? jangan hanya berani mengkritik tapi tak mampu dikritik dan memberikan solusi. Bobby yang dijuluki harimau kepulauan terkesan seperti harimau tanpa kuku.

Ia menilai Bobby hanya mengaburkan pernyataan Walikota Tanjungpinang terkait lapak yang dikuasai oleh oknum keluarga Anggota DPRD Kota Tanjungpinang

Pernyataan Bobby Jayanto mengaburkan keterangan Walikota yang menyebutkan ada oknum DPRD yang notabene partai yang sama dengan beliau bahwa suaminya menguasai lapak di BUMD. tutup SAS kepada awak media ini. (rvi)

BACA JUGA :  Babinsa Simo Partisipasi MTA Gelar Donor Darah

Related posts:

Tinggalkan Balasan